Semangat
NgASI for Better GenerASI
Akhir-akhir ini saya mulai
jengah dengan berbagai macam iklan susu formula (sufor). Setiap hari entah ada
berapa kali iklan berbagai jenis sufor yang ditayangkan. Pada setiap iklan
sufor, mayoritas menggambarkan bahwa dengan minum sufor anak menjadi cerdas,
banyak akal sampai tumbuh kuat. Dan yang terbaru ada iklan sufor yang menggambarkan bahwa jika anak
tidak suka sayur, bisa diatasi dengan sufor yang mengandung sayuran.
Pada dasarnya saya percaya
bahwa Tuhan itu selalu menciptakan sesuatu sesuai dengan fitrahnya dan setiap
ciptaan Tuhan itu selalu baik bagi makhluk Nya. Tuhan menciptakan ASI (Air Susu
Ibu), memang untuk anak manusia. Air susu sapi untuk anak sapi. Tapi entah
sejak kapan dengan masifnya iklan di media massa, logika manusia mulai banyak
yang terbalik. Air susu sapi untuk anak manusia. Sekarang ini banyak orang yang
percaya bahwa sufor yang terbuat dari air susu sapi itu lebih baik daripada ASI.
Lebih parahnya banyak yang percaya bahwa semakin mahal sufor semakin bagus pula
kandungan gizinya. Dan itu juga yang banyak ibu-ibu berbangga hati jika mereka
bisa memberikan sufor dengan harga yang sangat mahal.
Banyaknya orangtua yang
lebih memilih memberikan sufor pada anaknya tidak terlepas dari kurang sadarnya
manfaat ASI, minimnya dukungan dari lingkungan sekitar dan semakin mASIfnya
propagandan sufor yang diiklankan setiap harinya. Berikut ini adalah
perbandingan kandungan yang terdapat dalam ASI dan sufor.
ASI
|
SUSU
FORMULA
|
Kaya DHA dan AA untuk pembentukan sel otak, mudah diserap
usus bayi, kaya kolesterol, mengandung enzim pencerna lemak
|
Seringkali kurang DHA, tidak ada kolesterol, tidak diserap
secara sempurna
|
Mengandung lactoferin (baik untuk usus), lisosim (enzim
anti mikroba), kaya protein pembangun tubuh dan otak
|
Tidak ada lactoferin dan lisosim. Protein pembangun tubuh
dan otaknya kurang
|
Kaya laktosa (karbohidrat penting untuk perkembangan otak)
dan oligosakarida yang meningkatkan kesehatan usus
|
Kurang laktosa dan oligosakarida bahkan dalam beberapa
susu formula tidak terkandung di dalamnya
|
Kaya akan sel darah putih dan imunoglobulin (untuk
antibodi)
|
Tidak ada sel darah putih atau sel lainnya, sedikit
imunoglobulin dan biasanya jenis yang salah
|
ASI mengandung lemak tak jenuh yang
tinggi yaitu 34 persen, sehingga ia memiliki asam lemak tak jenuh rantai
panjang (polyunsaturated fatty acids).
|
Lemak tak jenuhnya hanya 3 persen
sehingga ia lebih banyak asam lemak tak jenuh rantai pendek, sehingga bisa
menyebabkan obesitas
|
Mengandung zat besi, zink dan kalsium, (besi mampu diserap
sekitar 50-75%), juga mengandung antioksidan
|
Tidak diserap dengan baik, mengandung antioksidan
|
Kaya enzim pencerna seperti lipase dan amilase. Kaya
hormon seperti tiroid, prolaktin, oksitosin.
|
Kurang enzim dan hormon
|
Komposisi zat gizi ASI sejak hari
pertama menyusui biasanya berubah dari hari ke hari. Misalnya kolostrum
(cairan bening kekuningan yang keluar pada awal kelahiran) terbukti mempunyai
kadar protein yang lebih tinggi, serta kadar lemak dan laktosa yang lebih
rendah dibandingkan ASI mature (ASI yang
keluar pada hari ke-10 setelah melahirkan). Kandungan kolostrum yang seperti
ini akan membantu sistem pencernaan bayi baru lahir yang belum berfungsi
optimal. Selain itu komposisi ASI pada saat mulai menyusui (foremilk)
berbeda dengan komposisi pada akhir menyusui (hindmilk).
Kandungan protein foremilk (berwarna bening dan encer) tinggi, tetapi
kandungan lemaknya rendah bila dibandingkan dengan hindmilk (berwarna putih
dan kental).
|
Komposisi zat gizinya selalu sama
untuk setiap kali minum (sesuai aturan pakai).
|
ASI juga mengandung whey
(protein utama dari susu yang berbentuk cair) lebih banyak daripada casein
(protein utama dari susu yang berbentuk gumpalan) dengan
perbandingan 65 : 35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah
diserap oleh tubuh bayi.
|
Tidak seluruh zat gizi yang
terkandung di dalamnya dapat diserap oleh tubuh bayi. Misalnya, protein susu
sapi tidak mudah diserap karena mengandung lebih banyak casein. Perbandingan
whey dan casein dalam susu sapi adalah 20 : 80.
|
Pembentukan enzim pencernaan bayi baru
sempurna pada usia kurang dari 5 bulan. ASI mudah dicerna bayi karena
mengandung enzim-enzim yang dapat membantu proses pencernaan.
|
sulit dicerna karena tidak
mengandung enzim pencernaan. Akibatnya, lebih banyak sisa pencernaan yang dihASIlkan
dari proses metabolisme (proses pembakaran zat-zat di
dalam tubuh menjadi energi, sel-sel baru,dll) yang membuat ginjal bayi harus
bekerja keras.
|
Cita rasa ASI bervariASI sesuai dengan
jenis senyawa atau zat yang terkandung di dalam makanan dan minuman yang
dikonsumsi ibu.
|
Bercita rasa sama dari waktu ke
waktu.
|
Ekonomis dan praktis
|
Tidak ekonomis dan tidak praktis
|
ASI dalam payudara ibu selalu steril
|
Pembuatan sufor memerlukan lingkungan dan alat-alat yang
higienis
|
Sumber
: Dokumen AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia)
Berdasarkan tabel diatas
kita dapat melihat perbedaan komposisi yang terdapat pada ASI dan susu formula.
Berdasarkan komposisi yang telah disebutkan dalam tabel, maka dapat diuraikan
beberapa manfaat ASI, mulai dari manfaat secara fisik, psikologis,kecerdasan,
ekonomis sampai manfaat ekologis.
Manfaat ASI Secara Fisik
(Kesehatan Bayi)
1. Mengoptimalkan
sistem imun
Zat
yang terkandung dalam (sel darah putih dan imunglobin) ASI mampu meningkatkan
kadar imunitas bagi bayi. Semakin tinggi imunitas bayi maka semakin rendah
kemungkinannya untuk terserang penyakit.
2. Mencegah
alergi
Dewasa
ini dengan semakin modernnya zaman yang berbanding lurus dengan semakin
rusaknya lingkungan, banyak alergi yang di derita oleh bayi. Mulai dari asma
hingga kulit yang gatal dan kemerahan. Bayi yang mengkonsumsi ASI lebih rendah
terkena alergi dibandingkan bayi yang mengkonsumsi sufor, walaupun memiliki
keluarga dengan riwayat alergi.
3. Mengurangi
resiko infeksi usus
Ada banyak penelitian yang menunjukkan bayi yang diberikan susu formula
lebih awal berisiko untuk mendapat infeksi usus seperti diare dan sebagainya.
Sebaliknya dengan pemberian ASI secara ekslusif pada bayi sekurangnya selama 6
bulan akan mencegah infeksi usus ini pada bayi. Sebab ASI mengadung zat
protektif berupa laktobASIlus bifidus. LaktobASIlus bifidus berfungsi mengubah
laktosa menjadi asam laktat dan asam asetat. Kedua asam ini menjadikan saluran
pencernaan bersifat asam sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti
bakteri E.coli yang sering menyebabkan diare pada bayi.
4. 6-8
kali lebih jarang menderita kanker anak seperti leukemia limphositik,
neuroblastoma, lymphoma maligna.
5. 16,7
kali jarang kena pneumonia.
6. 3
kali lebih jarang terkena risiko dirawat karena sakit saluran pernafasan
dibandingkan dengan bayi yang diberikan susu formula. Proses menyusui membuat
bayi menghisap payudara, koordinASI syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang
terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna. Sehingga dapat menurunkan
resiko terserang penyakit saluran pernafasan.
7. Menghindarkan
dari kurang gizi, kurang vitamin dan mengurangi risiko kencing manis.
Lemak
merupakan kandungan gizi yang terberasar dalam ASI. Lemak merupakan sumber
energi utama. Kadar lemak ASI berubah-ubah
secara otomatis sesuai dengan kebutuhan gizi bayi dari hari ke hari. Lemak
dapat diolah, dicerna dan diserap baik karena dalam ASI sekaligus terdapat
enzim lipase yang bertugas membantu proses metabolisme lemak.
ASI
mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan bagi
perkembangan bayi, seperti Zat
gizi
mikro penting itu antara lain vitamin A, vitamin C, vitamin D, zat besi,
tiamin, riboflavin, kalsium, fosfor, fluor.
Manfaat
ASI Secara Psikologi
1. Meningkatkan
rasa percaya diri Busui (Ibu Menyusui)
Menjadi
seorang ibu adalah impian bagi sebagian besar perempuan. Menjadi ibu adalah
anugerah yang patut disyukuri dan di jaga baik-baik. Sebagai ibu tentu ingin
memberikan yang terbaik bagi anaknya. Salah satunya adalah dengan memberikan
ASI, yang merupakan hak bagi setiap bayi. Ibu menyusui akan lebih percaya diri
dan gembira, sebab dia mampu memberikan makanan terbaik bagi bayinya. Menyusui
dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih sayang terhadap bayi sehingga dapat meningkatkan
produksi hormon terutama hormon oksitosin yang pada akhirnya akan meningkatkan
produksi ASI.
2. Mempererat
interaksi antara ibu dan bayi
Dengan
proses menyusui maka akan tercipta interaksi antara ibu dan bayi. Semakin
sering proses menyusui maka semakin sering pula terjadinya interaksi antara ibu
dan bayi sehingga menciptakan kesatuan diantara keduanya. Pertumbuhan dan
perkembangan psikologik bayi tergantung pada kesatuan ibu-bayi tersebut.
3. Menguatkan
bonding antara ibu dan bayi
Bonding
adalah ikatan yang kuat antara ibu dan bayi. Dengan bonding dapat menciptakan kehangatan, kasih sayang, rasa bahagia,
rasa aman, serta saling mencintai. Jika bonding
tersebut terus terjaga, maka bayi akan merasa aman, dicintai, dan terlindungi.
Menyusui adalah kegiatan yang paling efektif untuk melakukan sentuhan kulit.
Semakin sering proses menyusui makan skin
to skin antara ibu dan bayi juga semakin sering. Menyusui juga membuat ibu bisa berlatih mengetahui
keinginan bayi. Perhatikan ekspresi wajah dan bahasa tubuhnya. Dengan memberikan
perhatian dan kasih sayang, bayi akan belajar untuk percaya dan nyaman bersama
ibu.
Manfaat ASI Bagi Kecerdasan Bayi
1. Hasil
penelitian di Inggris dari 1.736 anak ASI umumnya mempunyai pendidikan yang
tinggi. Penelitian ini tidak membedakan latar belakang sosial ekonomi.
2. Penelitian
di Denmark terhadap 3.253 orang menemukan fakta bayi yang disusui sejak kurang
1 bulan IQ-nya lebih rendah dibandingkan dengan yang disusui 7-9 bulan. Jadi,
ada korelasi pemberian ASI dengan tingkat IQ.
3. Metaanalisa
menemukan terhadap 40 penelitian, bahwa 68 persen menyimpulkan menyusui
meningkatkan kepandaian.
4. Mempercepat
proses Myelin
Myelin
merupakan serabut saraf putih putih panjang, yang menghubungkan berbagai area
di otak. Area ini digunakan bayi untuk belajar. Hasil riset menunjukkan, bayi
yang hanya memperoleh ASI memiliki proses myelinasi tercepat. Sedangkan bayi
dengan asupan susu formula, memiliki myelinasi yang paling sedikit.
5. Membantu
perkembangan otak
ASI
mengandung AA dan DHA yang dapat membantu perkembangan otak bayi. Walaupun
sekarang banyak susu formula yang menambahkan dua jenis asam lemak tersebut,
tentunya kualitasnya lebih bagus yang terdapat dalam ASI. Hal ini disebabkan
dalam ASI terdapat enzim lipase yang membantu penyerapan AA dan DHA secara
lebih optimal. Dalam susu formula tidak terdapat enzim ini, sehingga penyerapan
AA dan DHAnya masih dipertanyakan, apakah sesuai dengan usus bayi.
6. Menumbuhkan
EQ pada bayi
Proses
menyusui menciptakan kedekatan yang intim antara ibu dengan bayi. Hal ini mampu
menumbuhkan kecerdasan emosional pada bayi. Bayi yang disusui memiliki tingkat
kepercayaan diri lebih tinggi.
Manfaat ASI secara ekonomis
ASI adalah anugerah yang luar biasa dari Tuhan, berjuta
manfaat dan disediakan secara gratis. Pemberian ASI pada bayi sampai usia dua
tahun mampu menghemat pengeluaran keluarga. Silahkan dihitung sendiri, misalnya
untuk satu bulan bayi menghabiskan 4 kaleng susu formula ukuran 1 kg yang harganya bervariasi mulai
dari 100-500 ribu. Berapa juta yang bisa dihemat bila ibu memberikan ASI pada
bayi. Pengeluaran pembelian susu formula bisa dialihkan untuk kebutuhan bayi
yang lebih penting, misalnya pemberian makanan bergizi dan tabungan pendidikan.
Pada penjelasan sebelumnya, ASI mampu meningkatkan
imunitas pada bayi sehingga bayi jarang sakit. Bila bayi terus sehat, maka ibu
tak perlu rutin berkunjung ke dokter spesialis anak. Tak ada pengeluaran untuk
biaya berobat dan menebus resep.
Manfaat ASI secara Ekologis
Menurut penuturan dr. Zhang Wenhua, Dokter spesialis anak,
pemberian ASI mampu membuat manusia lebih menyayangi bumi dan menjaga
kelestarian alam. ASI bersuhu alami segar bebas bakteri, maka tak perlu
dipanaskan dan disteril, bisa mengurangi pemborosan bahan bakar, lagi pula
untuk memenuhi kebutuhan susu bubuk yang berlebihan, dunia kita membutuhkan
berapa alam hijau, bahkan menebang pohon pelindung hutan, untuk memelihara sapi
perah yang lebih banyak? Melepaskan susu bubuk dan menggunakan ASI, bisa
menghemat berapa banyak sampah botol dan kaleng susu yang dibuang? Jika setiap
wanita setelah melahirkan mau menyusui dengan ASI selama 1 tahun, tentunya akan
menghemat berapa banyak pembalut wanita?
.
Sekarang kita semua sudah tau kandungan yang terdapat
dalam ASI. Kita juga mengerti bahwa ASI memiliki sejuta manfaat, tidak hanya
bagi bayi tapi juga bagi lingkungan sekitar. Maka tidak ada alasan bagi kita
untuk tidak memberikan ASI pada bayi kita. Berikan yang terbaik bagi buah hati
kita, ASI adalah kado terindah bagi bayi dan juga merupakan hak bayi yang wajib
dipenuhi. Mari ibu indonesia semangat ngASI for better generASI.
Sumber Referensi :
·
Facebook. AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui
Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar