Setiap
tanggal 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi Nasional. Penetapan Hari Gizi
Nasional ini dipelopori oleh Bapak Gizi Indonesia, Prof. Purwo Soedarmo. Peringatan
Hari Gizi Nasional pertama kali dilakukan oleh Lembaga Makanan Rakyat (LMR)
pada pertengahan tahun 1960.
Penetapan
Hari Gizi Nasional bertujuan untuk meningkatkan angka kecukupan gizi masyarakat
Indonesia. Lalu bagaimana kondisi gizi masyarakat Indonesia saat ini?. Pemantauan
Status Gizi (PSG) Indonesia pada tahun 2016 menunjukkan prosentase balita kurus
di Indonesia sebesar 11,1 %. Angka tersebut mengindikasikan bahwa Indonesia
termasuk Negara dengan kategori gizi akut ( > 5 %).
Oleh
karena itu perlu dilakukan upaya optimal untuk meningkatkan status gizi. Perbaikan
gizi dimulai dari rumah. Mengapa? Rumah adalah tempat pertama bagi individu
dalam memperoleh makanan. Rumah sebagai penyedia gizi terbaik bagi individu.
Pemberian
gizi terbaik dimulai dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) saat bayi lahir. Cukup
berikan ASI saja hingga usia 6 bulan. ASI adalah makanan terbaik bagi bayi. ASI
adalah larutan kompleks yang mengandung gizi lengkap. Dalam ASI terdapat
karbohidrat, lemak dan protein. Selain itu ASI juga memiliki kandungan zat
aktif lain yang berguna bagi kekebalan tubuh.
Zat
aktif dalam ASI yang bekerja untuk kekebalan tubuh terdiri dari komponen
protein (laktabumin, laktoglobulin, kasein, enzim, faktor pertumbuhan, hormone laktoferin,
lisozim, slgA dan immunoglobulin lain), nitrogen non protein (amino nitrogen, keratin, kreatinin,
glukosamin, asam nukleat, nukleotida, polamin, urea, asam urat), karbohidrat (laktosa,
oligosakarida, glikopeptida, faktor bifidus), lemak, vitamin larut dalam lemak
(A,D,E,K), vitamin larut dalam air, mineral, ion dan sel. Dengan demikian bayi
yang mendapatkan ASI akan memiliki kekebalan terhadap berbagai penyakit,
misalnya radang paru-paru, diare, radang telinga dan mengurangi risiko alergi.
Setelah
bayi memasuki usia 6 bulan, kebutuhan nutrisinya tidak lagi terpenuhi hanya
dari ASI. Bayi perlu diberi makanan pendamping ASI (MPASI). Menurut WHO, MPASI
adalah makanan atau minuman selain ASI yang mengandung nutrient yang diberikan
kepada bayi selama periode pemberian makanan peralihan yaitu pada saat
makanan/minuman lain diberikan bersama pemberian ASI.
Pemberian
MPASI harus memenuhi empat syarat, seperti yang ditetapkan oleh GSIYCF (Global
Strategy for Infant and Young Child Feeding). Pertama, Tepat Waktu : MPASI mulai diberikan saat kebutuhan energy dan
nutrient melebihi yang di dapat dari ASI. Biasanya dimulai ketika bayi berusia
6 bulan. Kedua, Adekuat : MPASI harus
mengandung cukup energy, protein dan mikronutrein. Berikan MPASI dengan gizi
seimbang. Gunakan bahan pangan lokal yang mudah di dapat. Ketiga Aman : penyimpanan, penyiapan dan penyajian MPASI harus
higienis. Biasakan untuk selalu mencuci tangan sebelum mengolah bahan MPASI. Cuci
bersih semua bahan dan masak secara optimal. Keempat, Tepat Cara
Pemberian : MPASI diberikan sejalan dengan tanda lapar dan nafsu makan yang
ditunjukkan bayi serta frekuensi dan cara pemberiannya sesuai dengan usia bayi.
Dengan
pemberian ASI dan MPASI yang optimal maka pada akhirnya pemenuhan gizi anak
dapat tercukupi. Rumah sebagai tempat pertama dan utama bagi pemenuhan gizi
terbaik anak. Selamat Hari Gizi Nasional. Gizi Terbaik Anak Berawal Dari Rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar